logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊRezim Militer Tidak Biarkan...
Iklan

Rezim Militer Tidak Biarkan Aung San Suu Kyi Bebas

Komunitas internasional menyerukan agar penindasan hak kebebasan dan hak asasi manusia rakyat Myanmar harus diakhiri segera. Junta diimbau untuk mengembalikan kekuasaan sipil.

Oleh
Luki Aulia
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/HDs_gzIF5HZHvepKPjyNw9Bk6O0=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F25c7ccab-057c-43c9-8ed4-cb57bd190ba8_jpg.jpg
AFP/SAI AUNG MAIN

Pengunjuk rasa menggelar aksi menentang kudeta militer di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yangon, Myanmar, Selasa (16/2/2021). Gerakan pembangkangan sipil telah memasuki pekan kedua, terus meluas dengan tensi yang meningkat, dan diikuti sejumlah aksi pemogokan.

YANGON, RABU β€” Rezim militer Myanmar tampaknya tidak ingin membiarkan Penasihat Negara Aung San Suu Kyi bebas lagi. Kepolisian negara itu kembali mengajukan tuntutan baru terhadap Suu Kyi, yakni melanggar undang-undang terkait kebijakan pembatasan Covid-19 dan tata kelola kebencanaan.

Sementara itu, massa penentang kudeta militer terus menyerukan untuk menggelar aksi protes yang lebih besar, Rabu (17/2/2021). Mereka ingin menunjukkan bahwa klaim militer yang menyebutkan junta mendapat dukungan publik yang luas untuk menggulingkan kepemimpinan sipil dan janji akan mengadakan pemilihan baru yang adil itu bohong besar.

Editor:
Pascal Bin Saju
Bagikan