TAJUK RENCANA
Israel dan Destabilisasi Timur Tengah
Israel melalui dinas intelijennya kembali jadi sorotan terkait kasus pembunuhan ilmuwan nuklir Iran. Respons Iran akan menentukan akan ada tidaknya eskalasi konflik.

Peti jenazah ilmuwan nuklir terkemuka Iran, Mohsen Fakhrizadeh, ditempatkan di dekat poster bergambar wajahnya dan poster Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dalam upacara pemakaman jenazah Fakhrizadeh di Teheran, Senin (30/11/2020). Fakhrizadeh tewas dibunuh dalam penyergapan, yang diyakini didalangi Israel, di luar kota Teheran, Jumat (27/11/2020).
Suhu politik di kawasan Timur Tengah kembali meningkat sejak akhir pekan lalu. Pemicunya adalah terbunuhnya ilmuwan nuklir terkemuka Iran, Mohsen Fakhrizadeh, dalam penyergapan saat ia berkendara menuju Absard, sekitar 88 kilometer sebelah timur Teheran, Jumat (27/11/2020).
Ia tokoh penting kedua Iran yang tewas tahun ini dalam penyergapan setelah Qassem Soleimani, Komandan Brigade Al-Quds Garda Revolusi Iran, di Baghdad, Irak, 3 Januari lalu. Jika Soleimani berperan besar dalam operasi militer Iran di luar negeri, Fakhrizadeh adalah tokoh penting di balik pengembangan program nuklir Iran.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Israel dan Destabilisasi Timur Tengah".
Baca Epaper Kompas