logo Kompas.id
InternasionalKeperkasaan Emas dan Sejarah...
Iklan

Keperkasaan Emas dan Sejarah Panjang Posisinya sebagai Alat Lindung Nilai

Status investasi sebagai ”safe haven” atau aset pelindung nilai telah disandang emas sejak lama, sepanjang sejarah peradaban manusia. Jika awalnya berkaitan dengan estetika, emas lalu berubah fungsi sebagai nilai tukar.

Oleh
BENNY D KOESTANTO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5BTNSmQ-TwyS_8QMW1dzgQVtA0U=/1024x637/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F8f421764-29b4-400f-aebd-0c571bdf575a_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Contoh logam mulia dalam berbagai ukuran yang dijual di Butik Emas Antam di Mal Ambasador, Jakarta Selatan, Rabu (28/8/2019). Logam mulia tetap menjadi pilihan investasi yang aman sekaligus menguntungkan karena harganya dinilai terus menunjukkan tren kenaikan.

TOKYO, SELASA — Emas menyentuh rekor tertinggi di harga 1.944,71 dollar AS per troy ons di Asia pada perdagangan Senin (27/7/2020) kemarin. Para investor dan pemburu emas beralih ke aset investasi itu di tengah tekanan ekonomi global, khususnya menghadapi pandemi Covid-19. Status investasi sebagai safe haven atau aset pelindung nilai telah disandang emas sejak lama sepanjang sejarah peradaban manusia.

Orang Mesir adalah yang pertama diduga menambang emas, yakni sekitar tahun 3000 sebelum masehi (SM). Distribusi emas yang cukup seimbang di seluruh planet ini menandakan banyak peradaban menggunakan logam itu dalam masyarakat mereka. Awalnya digunakan sebagai bagian dari keindahan atau menunjukkan sesuatu yang indah, sejak tahun 700 SM emas mulai digunakan sebagai mata uang, bersama dengan perak. Karena dinilai berharga, emas kemudian disebut sebagai logam mulia.

Editor:
samsulhadi
Bagikan