logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊHutan Masyarakat Adat Papua...
Iklan

Hutan Masyarakat Adat Papua dan Papua Barat Semakin Tergerus

Hutan yang dikelola masyarakat di tanah Papua semakin tergerus akibat investasi dan penebangan pohon secara ilegal. Kini masyarakat hidup di tengah ancaman bencana hidrometeorologi karena hilangnya daerah resapan air.

Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
Β· 1 menit baca
Kondisi sejumlah ruas jalan di Kabupaten Keerom, Papua. Tampak puluhan kayu merbau yang dijual warga di pinggiran jalan.
KOMPAS/FABIO COSTA

Kondisi sejumlah ruas jalan di Kabupaten Keerom, Papua. Tampak puluhan kayu merbau yang dijual warga di pinggiran jalan.

JAYAPURA, KOMPAS β€” Hutan yang dikelola masyarakat adat di wilayah Papua dan Papua Barat semakin tergerus oleh investasi perkebunan, penambangan emas, dan pembalakan hutan secara ilegal. Kondisi ini menyebabkan masyarakat kehilangan tempatnya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan rawan terdampak bencana alam.

Ketua Dewan Adat Kabupaten Keerom di Papua, Servo Tuames, Kamis (2/6/2022), di Distrik Arso, Keerom mengungkapkan, tidak ada lagi hutan adat dalam jumlah yang sangat luas di distrik (kecamatan) seperti Arso, Waris, dan Yaffi. Semua hutan adat terganti dengan pembangunan Jalan Trans-Papua, pembukaan perkebunan sawit, serta tambang emas ilegal.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan