logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊWaspada Hipertensi Terselubung
Iklan

Waspada Hipertensi Terselubung

Pemeriksaan tekanan darah sebaiknya tidak hanya dilakukan satu kali. Ini diperlukan untuk mencegah risiko terjadinya hipertensi terselubung.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
Petugas memeriksa tekanan darah warga yang mengikuti kegiatan Pos Pembinaan Terpadu untuk Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) di Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Jawa Tengah, Sabtu (25/8/2018). Kegiatan pelayanan kesehatan bagi warga berusia 17-60 tahun ini merupakan upaya deteksi dini terhadap sejumlah penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, stroke, jantung, dan ginjal.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Petugas memeriksa tekanan darah warga yang mengikuti kegiatan Pos Pembinaan Terpadu untuk Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) di Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Jawa Tengah, Sabtu (25/8/2018). Kegiatan pelayanan kesehatan bagi warga berusia 17-60 tahun ini merupakan upaya deteksi dini terhadap sejumlah penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, stroke, jantung, dan ginjal.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pemeriksaan tekanan darah rutin diperlukan sebagai upaya deteksi dini gangguan hipertensi. Dalam pemeriksaan rutin, pengukuran tekanan darah yang akurat pun tidak kalah penting. Hal ini perlu diperhatikan untuk mengantisipasi hipertensi terselubung.

Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia Erwinanto di Jakarta, Kamis (12/5/2022), menuturkan, kondisi hipertensi seseorang hanya bisa ditentukan melalui pengukuran tekanan darah. Adapun tekanan darah disebut normal apabila dalam pengukuran di klinik hasilnya kurang dari atau sama dengan 140/90 milimeter air raksa (mmHg).

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan