logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiKonsistensi Gerakan ”Earth...
Iklan

Konsistensi Gerakan ”Earth Hour” demi Menjaga Bumi

Earth Hour kembali digelar di sejumlah kota di dunia pada Sabtu (26/3/2022). Gerakan yang dilakukan sejak 2007 ini diharapkan bisa terus merangkul semua pihak untuk terlibat dalam menjaga Bumi dari kerusakan lingkungan.

Oleh
PRADIPTA PANDU MUSTIKA
· 1 menit baca
Gedung-gedung di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta, sebelum dipadamkan (kanan) dan setelah dipadamkan untuk peringatan Earth Hour 2022, Sabtu (26/3/2022). Kegiatan untuk mengingatkan dampak perubahan iklim dan pentingnya energi terbarukan. Earth Hour dilakukan dengan memadamkan lampu pada pukul 20.30-21.30.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Gedung-gedung di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta, sebelum dipadamkan (kanan) dan setelah dipadamkan untuk peringatan Earth Hour 2022, Sabtu (26/3/2022). Kegiatan untuk mengingatkan dampak perubahan iklim dan pentingnya energi terbarukan. Earth Hour dilakukan dengan memadamkan lampu pada pukul 20.30-21.30.

Earth Hour telah menjadi gerakan simbolis dalam menjaga lingkungan dengan mematikan lampu selama satu jam pada akhir pekan kedua hingga terakhir di bulan Maret. Melirik ke belakang, semuanya dimulai pada Sabtu, 31 Maret 2007. Earth Hour pertama di dunia diselenggarakan di Sydney, Australia. Sebanyak 2,2 juta orang mematikan lampu secara serentak selama satu jam untuk menunjukkan kepada pemerintah yang skeptis terhadap iklim bahwa orang-orang peduli dengan perubahan iklim.

Gerakan ini kemudian secara konsisten terus diselenggarakan dan menarik jutaan pendukung baru setiap tahun. Tonggak keberhasilan komunitas Earth Hour pun tidak hanya sebatas mematikan lampu selama satu jam, tetapi juga aksi nyata mendorong semua pihak terlibat dalam membuat Bumi lebih lestari.

Editor:
EVY RACHMAWATI, ADHITYA RAMADHAN
Bagikan