LEMBAGA RISET
Kompetensi Periset Biologi Molekuler Eijkman Akan Diperkuat
BRIN akan menyediakan alat dan infrastruktur riset untuk mengembangkan kompetensi periset Eijkman. Para periset juga dapat merekrut sumber daya manusia dengan kualifikasi minimal S-3 sebanyak-banyaknya.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F05%2F20180502_GENOM_2_web.jpg)
Peneliti melakukan riset di laboratorium Pusat Genom Nasional di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Jakarta, setelah peresmian fasilitas tersebut, Kamis (26/4/2018). Pusat Genom Nasional dilengkapi dengan alat-lat sekuens genetika terbaru yang menjadikan Indonesia memiliki laboratorium bertaraf internasional.
JAKARTA, KOMPAS — Manajemen dan pengelolaan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman yang berdiri sejak 1888 telah resmi dilebur ke Badan Riset dan Inovasi Nasional. Peleburan manajemen hingga penyediaan dan peningkatan infrastruktur riset biologi molekuler ini diyakini dapat meningkatkan kompetensi para periset Eijkman.
Pembentukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bertujuan menyinergikan semua lembaga riset di dalam negeri, tak terkecuali Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman. Perubahan manajemen LBM Eijkman menjadi Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman BRIN sudah dilakukan sejak September. Namun, acara simbolis serah terima manajemen baru dilakukan pada Selasa (28/12/2021) di Auditorium LBM Eijkman, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 8 dengan judul "Kompetensi Periset Biologi Molekuler Eijkman Akan Diperkuat".
Baca Epaper Kompas