Bahaya Kolateral Gunung Semeru yang Luput Diantisipasi
Erupsi Gunung Semeru bersamaan dengan hujan lebat mengikis tumpukan material di sekitar mulut kawah, memicu awan panas guguran dan banjir lahar yang tak dapat diantisipasi. Bencana alam itu menimbulkan banyak korban.
Erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) tidak didahului kegempaan kuat yang biasanya menandai akan terjadinya letusan magmatis besar sehingga tidak ada kenaikan status bahaya dan peringatan dini. Namun, erupsi yang bersamaan hujan lebat ini mengikis tumpukan material di sekitar mulut kawah, memicu awan panas guguran dan banjir lahar dahsyat yang tak terantisipasi.
Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin (6/12) pukul 17.30 WIB, bencana ini mengakibatkan 22 orang meninggal. โKorban di Kecamatan Pronojiwo 14 orang, di Kecamatan Candipuro delapan orang,โ kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, saat konferensi pers daring.