logo Kompas.id
โ€บ
Ilmu Pengetahuan & Teknologiโ€บBahaya Kolateral Gunung Semeru...
Iklan

Bahaya Kolateral Gunung Semeru yang Luput Diantisipasi

Erupsi Gunung Semeru bersamaan dengan hujan lebat mengikis tumpukan material di sekitar mulut kawah, memicu awan panas guguran dan banjir lahar yang tak dapat diantisipasi. Bencana alam itu menimbulkan banyak korban.

Oleh
Ahmad Arif
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lTSasyJlD8SBKOZAXkpgXAVuUto=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2Fd466467c-50ac-4106-b477-6be9c12ab51a_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Tim SAR mengelilingi wilayah terdampak erupsi Gunung Semeru di Dusun Curah Koboan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021).

Erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) tidak didahului kegempaan kuat yang biasanya menandai akan terjadinya letusan magmatis besar sehingga tidak ada kenaikan status bahaya dan peringatan dini. Namun, erupsi  yang bersamaan hujan lebat ini mengikis tumpukan material di sekitar mulut kawah, memicu awan panas guguran dan banjir lahar dahsyat yang tak terantisipasi.

Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin (6/12) pukul 17.30 WIB, bencana ini mengakibatkan 22 orang meninggal. โ€Korban di Kecamatan Pronojiwo 14 orang, di Kecamatan Candipuro delapan orang,โ€ kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, saat konferensi pers daring.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan