logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊPolusi Udara dari Konsumen...
Iklan

Polusi Udara dari Konsumen G-20 Picu 2 Juta Kematian Dini

Partikel pencemar berukuran kurang dari 2,5 mikron sangat berbahaya, mudah terhirup, dan bisa menumpuk di dalam paru-paru sehingga sangat meningkatkan risiko kanker dan penyakit mematikan lainnya.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RIiywrQmcVQGOLzwDGVE-w4syYo=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F20211008TOK_1633694824.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Warga melalui jembatan penyeberangan orang dengan latar belakang gedung-gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi udara di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (8/10/2021). Menurut data AirVisual, situs penyedia peta polusi daring harian kota-kota besar di dunia, pada Jumat pukul 09.00, nilai Indeks Kualitas Udara (AQI) Kota Jakarta adalah 155 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

JAKARTA, KOMPAS β€” Partikel pencemar berukuran kurang dari 2,5 mikron atau dikenal sebagai PM 2,5 bertanggung jawab atas lebih dari 4 juta kematian dini secara global setiap tahun. Separuh dari kematian dini itu atau sekitar 2 juta di antaranya disebabkan oleh produksi barang untuk konsumen di negara-negara G-20.

Data tentang masifnya polusi yang disebabkan oleh pola konsumsi di kelompok negara G-20 ini dilaporkan dalam kajian yang dipimpin oleh Keisuke Nansasi dari Material Cycles Division, National Institute for Environmental Studies, Jepang. Kajian diterbitkan di jurnal terkemuka Nature Communications pada Selasa (2/11/2021).

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan