logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊAntisipasi Dampak La Nina
Iklan

Antisipasi Dampak La Nina

Fenomena La Nina yang memicu hujan dengan intensitas tinggi diprediksi akan terjadi sejak akhir hingga awal tahun. Pengosongan bendungan agar air bisa ditampung secara maksimal menjadi salah satu upaya antisipasi.

Oleh
PRADIPTA PANDU
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Fr9Ww-WqzJPIIq6M5R-FDpyLzrw=/1024x622/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F06f0e1e9-3aed-473b-a874-b5df08cb8148_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Pengguna kendaraan menerobos genangan seusai hujan deras di Jalan Kalimalang di kolong Jalan Tol JORR, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (1/11/2020) pukul 15.12. Bencana hidrometeorologi ini dipicu meningkatnya curah hujan sebagai dampak dari La Nina.

JAKARTA, KOMPAS β€” Fenomena La Nina diprediksi akan terjadi sejak November 2021 hingga Februari 2022. Hal itu akan menyebabkan peningkatan curah hujan secara konsisten sehingga berpotensi memicu banjir di sejumlah daerah. Upaya antisipasi pun telah dilakukan seperti mengosongkan bendungan agar volume air bisa ditampung dengan maksimal.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan, sejak September dasarian ketiga, anomali suhu muka laut di Samudra Pasifik bagian tengah telah melewati ambang batas La Nina. Sementara melihat nilai anomali suhu muka laut saat ini, prakiraan terjadinya La Nina juga meningkat.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan