logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiPeningkatan Hormon Stres Bawa ...
Iklan

Peningkatan Hormon Stres Bawa Risiko Hipertensi dan Gangguan Kardiovaskular

Stres merupakan faktor kunci yang berkontribusi terhadap risiko hipertensi dan kejadian kardiovaskular. Penting untuk mengelola stres sedini mungkin agar tak menumpuk ”penyakit” di masa depan.

Oleh
Ichwan Susanto
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/PMTTDQapMO0Wmx3GmbLylVFQw74=/1024x616/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2F9b1cdb14-1346-42c7-aaad-3ad69c876b7d_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Karyawan berjalan di salah satu lorong di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/8/2021). Awal pekan itu menandai 44 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia.

Meski saat ini tekanan darah Anda normal, bisa jadi beberapa tahun mendatang meningkat. Jangan kaget, bisa jadi itu disebabkan hormon stres yang terus dikeluarkan—ketika Anda mengalami stres—sehingga memicu peningkatan tekanan darah, bahkan gangguan kardiovaskular dalam beberapa tahun mendatang.

Kaitan antara hormon stres dengan risiko peningkatan ”tensi” serta gangguan kardiovaskular ini dilaporkan dalam jurnal Hypertension yang dikelola American Heart Association (AHA) pada 13 September 2021. Riset dilakukan oleh Kosuke Inoue beserta tim.

Editor:
Adhitya Ramadhan
Bagikan