logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊSejumlah Kebijakan Dinilai...
Iklan

Sejumlah Kebijakan Dinilai Tingkatkan Nilai Ekonomi Produk Kehutanan

Nilai ekonomi sektor kehutanan mengalami peningkatan karena penerbitan beberapa kebijakan seperti relaksasi kebijakan fiskal, fasilitasi pembiayaan sertifikasi legalitas kayu, hingga promosi dengan mitra dagang.

Oleh
PRADIPTA PANDU
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/9z9if_aeTzhIRO7oL-OO34zJ-So=/1024x655/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2Fkompas_tark_27020874_75_1.jpeg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Pekerja menjemur lembaran kayu sengon untuk bahan baku industri kayu lapis di Desa Tunggulrejo, Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal, jawa Tengah, Senin (7/11/2016). Masa budidaya sengon selama lima tahun menjadi pilihan bahan baku industri pengolahan kayu lapis dengan pasar ekspor yang menjanjikan.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang meningkat 7,07 persen pada kuartal II-2021 turut didukung oleh subsektor kehutanan. Sejumlah faktor penyebab peningkatan ini, yaitu penerbitan beberapa kebijakan seperti relaksasi kebijakan fiskal, fasilitasi pembiayaan sertifikasi legalitas kayu, hingga promosi dengan mitra dagang.

Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Agus Justianto menyampaikan, di sektor kehutanan, produksi kayu bulat, kayu olahan, dan hasil hutan bukan kayu mengalami peningkatan nilai ekonomi. Peningkatan ini juga diiringi dengan tumbuhnya nilai ekspor kehutanan.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan