logo Kompas.id
›
Ilmu Pengetahuan & Teknologi›Keterlibatan Swasta Perkuat...
Iklan

Keterlibatan Swasta Perkuat Inovasi Bangsa

Industri farmasi berperan untuk mendukung pengembangan inovasi terkait obat dan alat kesehatan di Indonesia. Karena itu, keterlibatan industri, termasuk swasta, pun perlu ditingkatkan.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/2Uh9mHWIeAOkSok4V4S4Y_G62Gk=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F68acd9ca-77df-4237-944a-ebc27267e7f9_jpg.jpg
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI

Peneliti dari Ma Chung Research Centre for Photosynthetic Pigments (MRCPP) Universitas Ma Chung, Edi Setiyono, menunjukkan antibiotik alami temuannya pada Senin (3/2/2020) di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Ma Chung, Malang, Jawa Timur. Antibiotik alami temuannya tersebut diyakini lebih aman daripada antibiotik sintetis yang selama ini digunakan.

JAKARTA, KOMPAS â€” Sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing menjadi kunci lahirnya berbagai inovasi bangsa. Diharapkan ketergantungan akan produk impor, termasuk produk terkait obat dan alat kesehatan, bisa segera diatasi.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nizam menyampaikan, Indonesia masih sangat bergantung pada produk obat dan alat kesehatan dari luar negeri. Sebanyak 95 persen bahan baku obat didapatkan secara impor. Begitu pula dengan kebutuhan alat kesehatan yang 90 persen dipenuhi dari luar negeri.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan