logo Kompas.id
›
Ilmu Pengetahuan & Teknologi›Indonesia Dinilai Mampu...
Iklan

Indonesia Dinilai Mampu Mendekarbonisasi Sistem Energi

Indonesia sebenarnya mampu mendekarbonisasi sistem energi sebelum 2060 atau bahkan tahun 2050. Ini sebagai peluang dan menekan risiko krisis akibat perubahan iklim.

Oleh
PRADIPTA PANDU
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Vbe_OUNRb8SUbA_MhSikaNR5Ou4=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F20201124WEN11_1606197293.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Petugas membersihkan sampah dengan latar belakang inslalasi pembangkit listrik tenaga angin di Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (24/11/2020). Pemerintah Kota Semarang banyak melakukan kerja sama dalam bidang energi terbarukan antara lain pembangkit listrik tenaga surga dan gas metan dari sampah.

JAKARTA, KOMPAS –Seluruh pihak perlu meningkatkan target yang lebih ambisius dalam penurunan emisi di sektor energi guna mencapai target sesuai Persetujuan Paris. Indonesia yang meratifikasi perjanjian internasional ini sejak 2016, dinilai mampu mendekarbonisasi sistem energi sebelum 2060 atau bahkan tahun 2050 jika menerapkan sejumlah skenario kebijakan yang tepat.

Manajer Program Transformasi Energi Institute for Essential Services Reform (IESR) Deon Arinaldo menyampaikan,  perhitungan dan tiga skenario strategi jangka panjang tentang rendah karbon dan ketahanan iklim (LTS-LCCR), menempatkan sektor energi sebagai  penyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) terbesar  Indonesia.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan