PENGELOLAAN LIMBAH
Limbah Masker Sekali Pakai Perlu Didaur Ulang
Dengan pengelolaan dan pengumpulan yang hati-hati, masker sekali pakai bekas bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku daur ulang. Limbah infeksius ini berbahan seperti tutup botol yang lazim dalam industri daur ulang.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F20200512ags104_1589288572.jpg)
Limbah medis berupa masker di sekitar pemakaman dengan protokol Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Selasa (12/6/2020).
JAKARTA, KOMPAS – Limbah medis yang kian meningkat selama pandemi khususnya masker sekali pakai akan menimbulkan permasalahan lingkungan dan kesehatan jika tidak dikelola dengan baik. Dibandingkan memusnahkan masker sekali pakai, pengelolaan limbah medis ini dengan proses daur ulang dinilai lebih menguntungkan.
Peneliti Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Akbar Hanif Dawam menyampaikan, mayoritas masyarakat pada masa pandemi menggunakan masker sekali pakai atau disposable. Masker jenis ini tersusun dari material termoplastik yakni polipropilen (PP) dengan titik leleh 163-169 derajat celcius.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 8 dengan judul "Masker Bekas Masih Bisa Didaur Ulang".
Baca Epaper Kompas