INOVASI IPTEK
”Emisi” Pemandu Penurunan Emisi
WRI Indonesia mengembangkan aplikasi Emisi yang membantu kita untuk menghitung produksi emisi gas rumah kaca dari kegiatan sehari-hari. Aplikasi ini juga memberikan solusi dalam penurunan polusi.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F20200530ags1_1590827820.jpg)
Foto udara matahari terbit dengan langit biru di kawasan Kanal Timur, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (30/5/2020). Studi terbaru menunjukkan, pandemi Covid-19 telah memangkas lebih dari 8 persen emisi karbon global, yang merupakan penurunan tertinggi sejak Perang Dunia II. Penyusutan emisi ini dihitung berdasarkan pengamatan berbasis satelit dan data lalu lintas yang dikumpulkan dari sistem navigasi kendaraan di sejumlah negara.
Ancaman nyata akan perubahan iklim tak cukup hanya untuk disadari. Kita semua agar turut melakukan aksi nyata guna mengurangi emisi gas rumah kaca yang timbul dari aktivitas kita sehari-hari. Kontribusi nyata setiap pribadi masyarakat ini diperlukan untuk membantu mengerem kenaikan suhu global agar tak mencapai 2 derajat celsius.
Yayasan Institut Sumber Daya Dunia atau WRI Indonesia mencatat, emisi paling banyak dihasilkan dari produk listrik dan pemanas sebesar 25 persen, disusul hutan dan penggunaan lahan (20,4 persen), industri (17,9 persen), transportasi (14 persen), energi lainnya (9,6 persen), sampah makanan (6,7 persen), dan bangunan (6,4 persen).
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 8 dengan judul ""Emisi" Pemandu Penurunan Emisi".
Baca Epaper Kompas