EKOSISTEM PESISIR
Masyarakat Dilibatkan dalam Perlindungan Mangrove
Pelibatan masyarakat dalam pengelolaan mangrove menjadi strategi untuk melindungi ekosistem esensial sekaligus bisa membawa manfaat ekonomi bagi warga setempat.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2Fa2cf6a6d-6c49-4ee0-a731-bc801dbf0226_jpg.jpg)
Burung kerak basi beterbangan di Danau Hutan Kota Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020). Kawasan Hutan Kota Kemayoran dikembangkan dengan konsep ”Three Wonderful Journeys” dengan memadukan jalur hutan, ekspedisi mangrove dan taman bermain air.
JAKARTA, KOMPAS — Pelibatan masyarakat sekitar dalam pengelolaan hutan mangrove menjadi pilihan strategi di Indonesia untuk melindungi ekosistem rentan tersebut. Langkah ini membantu masyarakat untuk berkontribusi aktif dalam perlindungan karena mendapatkan manfaat ekonomi dan sosial dari pengelolaan mangrove yang ramah lingkungan.
Diharapkan upaya ini akan menekan laju kerusakan mangrove yang hingga kini terus terjadi. Ini mengingat peranan ekosistem pesisir tersebut sangat penting bagi mitigasi perubahan iklim, dan penopang perekonomian masyarakat yang tergantung pada perikanan ataupun pariwisata.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 8 dengan judul "Masyarakat Dilibatkan".
Baca Epaper Kompas