INOVASI IPTEK
Penerawang Keropos Tulang
Satu dari tiga perempuan dan satu dari lima lelaki berusia di atas 50 tahun di Indonesia berisiko terkena osteoporosis atau penyakit tulang keropos. Kini, ditemukan sistem untuk mengetahui risiko penyakit itu lebih dini.

Manfaat Olahraga--Peserta yang rata-rata telah berusia lanjut bersemangat mengikuti senam Osteoporosis yang diasuh Perwatusi dan Perosi, di depan pintu II dan IV, Gelora Senayan, Jakarta, Kamis pagi (30/8/2007). Bila dilakukan teratur, olahraga yang tepat dapat membantu meningkatkan tingkat kepadatan tulang.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan lebih dari 200 juta jiwa warga bumi terkena osteoporosis atau penyakit tulang keropos. Di Indonesia, menurut Yayasan Osteoporosis Internasional (IOF), satu dari tiga perempuan dan satu dari lima lelaki berusia di atas 50 tahun sangat berisiko terkena penyakit ini. Perhimpunan Osteoporosis Indonesia mencatat prevalensi penyakit yang menyerang sistem kerangka manusia ini pada perempuan usia 20-70 tahun mencapai 23 persen.
Meski prevalensi tinggi, masyarakat belum terbiasa memeriksakan diri untuk lebih dini mendeteksi osteoporosis. Mereka keberatan dengan tarif pemeriksaan yang mahal.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 10 dengan judul "Penerawang Keropos Tulang".
Baca Epaper Kompas