logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊPublikasi Ilmiah Indonesia...
Iklan

Publikasi Ilmiah Indonesia Jangan Tertinggal di Asia Tenggara

Oleh
AMBROSIUS HARTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/j7Hj8W-0XKy538W5z4NZG5H8zdg=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/http%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F07%2F20170725bro-KIDunesa1.jpg
Kompas/Ambrosius Harto

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir seusai peresmian proyek pembangunan gedung-gedung baru di Universitas Negeri Surabaya, Kampus Lidah Wetan, Surabaya, Jawa Timur. Para dosen didorong untuk rajin menulis publikasi ilmiah di jurnal internasional guna turut meningkatkan mutu pendidikan tinggi nasional.

SURABAYA, KOMPAS β€” Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mendorong semua dosen agar lebih giat membuat dan memublikasi karya ilmiah di jurnal internasional. Meski masih tertinggal di Asia Tenggara, dosen-dosen Indonesia terlihat bersemangat agar negeri ini menjadi yang terdepan dalam publikasi ilmiah internasional.

Dari awal tahun sampai akhir Juni 2017, dosen-dosen Indonesia telah memublikasikan 8.044 karya ilmiah terindeks di jurnal internasional. Jumlah itu lebih baik dari Thailand yang mencapai 7.333 publikasi. Namun, Merah Putih masih tertinggal dari Malaysia yang sudah memublikasikan 13.000 karya ilmiah dan Singapura 9.000 karya ilmiah.

Editor:
Bagikan