JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
Jaga Keberlanjutan Program JKN, Optimalkan Jumlah Kepesertaan PBI
Optimalisasi jumlah PBI dan pembiayaan yang inovatif diperlukan untuk keberlanjutan program JKN di Indonesia.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2021%2F11%2F23%2Ff691d281-451a-43fa-99fe-36dabe8f6e1d_jpg.jpg)
Warga menunggu giliran untuk menjalani proses pemberkasan di loket Badan Penyenggara Jaminan Sosial Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo, Jakarta, pada 28 Oktober 2017.
JAKARTA, KOMPAS — Setelah satu dekade program Jaminan Kesehatan Nasional berjalan di Indonesia, sejumlah tantangan masih dihadapi. Selain sejumlah kendala dalam meningkatkan jumlah kepesertaan aktif, program tersebut juga menghadapi tantangan dalam memastikan keberlanjutan pembiayaan iuran.
Terkait hal itu, optimalisasi jumlah kepesertaan penerima bantuan iuran (PBI) dinilai bisa menjadi salah satu cara untuk mendorong keberlanjutan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dukungan multisektor, termasuk pemerintah daerah, dibutuhkan untuk menambah jumlah peserta PBI.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 8 dengan judul "Peningkatan Kepesertaan Aktif dan Keberlanjutan Pembiayaan Jadi Tantangan".
Baca Epaper Kompas