Hari Anak Nasional 2024
Pendidikan Anak-anak Masyarakat Adat Masih Tertinggal
Pendikan adalah jalan menuju masa depan. Anak-anak kelompok marjinal berhak mendapat pendidikan layak yang setara.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F07%2F25%2F0de95e66-3e45-4eae-b14f-ad96515f9d6d_jpeg.jpg)
Amos siswa kelas II SMKN2 Kepulauan Mentawai, Jurusan Nautika Kapal Penangkap Ikan (ketiga dari kanan) mendampingi adik-adiknya dari kampung Deni Suryani (17), sepupunya Ilarius Alex (17), Susanna (17), Theresia Cici Setiawati (17) dan Gilbert Tomingse (15) mendaftar di SMK tersebut. Mereka adalah anak-anak dari Dusun Policoman dan Muara Sigep, Desa Sigapokna, Kecamatan Siberut Barat, sebelah timur dari Siberut Selatan.
Kesulitan mengakses sekolah tidak hanya dialami anak-anak kelompok marjinal di perkotaan. Problem serupa juga dihadapi anak-anak masyarakat adat dan anak di daerah pesolok. Di daerah-daerah tersebut sekolah umumnya jauh dan fasilitasnya kurang memadai serta sarana transportasi untuk ke sana juga minim.
Minimnya fasilitas pendukung untuk mengakses pendidikan membuat sejumlah anak di beberapa wilayah masyarakat adat putus sekolah. Kalaupun mereka bersekolah, hanya sampai sekolah dasar karena tidak ada sekolah menengah yang dekat dengan permukiman mereka. Untuk mencapai sekolah menengah yang jauh mereka terhambat biaya karena orangtuanya miskin.