Iklan
Literasi Keagamaan Membuka Perjumpaan dengan Agama Lain
Indonesia yang plural berpotensi menghadapi konflik salah satunya karena perbedaan agama. Literasi keagamaan dibutuhkan.
SURABAYA, KOMPAS β Literasi keagamaan dibutuhkan untuk membuka ruang perjumpaan dan dialog dengan kelompok agama lain secara langsung serta memberi pengalaman positif untuk merasakan keberagaman. Untuk Indonesia yang majemuk, literasi keagamaan yang inklusif perlu dikembangkan.
Literasi keagamaan yang inklusif tidak hanya mendalami agama sendiri, tetapi terbuka juga untuk memahami agama lain langsung dari pemeluknya. Dengan demikian, terbangun toleransi dan kemampuan berkolaborasi.