HARI BUMI 2024
Pertanian Alami Lindungi Ekosistem dan Jaga Keberlanjutan Bumi
Peringatan Hari Bumi menjadi momentum untuk beralih dari pertanian tidak ramah lingkungan ke penerapan yang lebih alami.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2021%2F07%2F25%2Fa81b32cc-9078-4d37-a96e-e7a785bea75e_jpg.jpg)
Petani merawat tanaman tomat yang disuburkan dengan pupuk kandang di Desa Ketundan, Pakis, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (25/7/2021). Pupuk kandang semakin banyak digunakan petani setempat untuk menyuburkan lahan di lereng Gunung Merbabu itu. Pupuk kandang dinilai lebih ramah lingkungan dan aman untuk digunakan dalam jangka panjang di lahan pertanian.
JAKARTA, KOMPAS – Hari Bumi yang diperingati setiap 22 April menjadi momentum yang sangat tepat untuk melindungi sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem. Upaya ini salah satunya dapat dilakukan dengan beralih dari kegiatan pertanian yang tidak ramah lingkungan menuju penerapan yang lebih alami.
Manajer Pengakuan Wilayah Kelola Rakyat Eksekutif Nasional Walhi Ferry Widodo mengemukakan, peringatan Hari Bumi akan selalu relevan di tengah kondisi lingkungan yang semakin rusak. Namun, efektivitas peringatan Hari Bumi sangat tergantung dari upaya semua pihak memperjuangkan keadilan iklim dan antargenerasi.