Perkawinan ”Pintu Belakang” dan Perbudakan, Jerat Kekerasan Seksual Perempuan Sumba
Kehidupan perempuan adat di sejumlah daerah berada dalam lingkaran kekerasan seksual dan terus menjadi korban dari adat.
Kekerasan terhadap perempuan adat, terutama kekerasan seksual, menjadi keprihatinan yang serius diperhatikan pemerintah. Kekerasan seksual kerap tidak terungkap karena tersembunyi di balik kuatnya budaya patriarki dalam kehidupan masyarakat, terutama praktik adat dan tradisi di komunitas masyarakat adat.
Praktik kekerasan tersebut hingga kini masih langgeng dalam kehidupan masyarakat adat di sejumlah daerah, seperti Sumba Timur di Nusa Tenggara Timur. Daerah ini menjadi sasaran Riset Kekerasan Seksual pada Masyarakat Adat dan Etnis Minoritas oleh lembaga Partnership Kemitraan bersama Lembaga Antropologi (Laura) Universitas Gadjah Mada (UGM).