logo Kompas.id
HumanioraKala Perempuan Aktivis...
Iklan

Kala Perempuan Aktivis ”Curhat” kepada Menteri Bintang

Kekerasan terus membayangi perempuan dan anak di mana pun. Dibutuhkan kerja bersama dalam melindungi korban kekerasan.

Oleh
SONYA HELLEN SINOMBOR
· 1 menit baca
Salah satu pesan yang dituliskan di punggung peserta aksi Peringatan Hari Perempuan Internasional (International Women’s Day) di depan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Jumat (8/3/2024).
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Salah satu pesan yang dituliskan di punggung peserta aksi Peringatan Hari Perempuan Internasional (International Women’s Day) di depan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Jumat (8/3/2024).

Perlindungan dan pemenuhan hak perempuan dan anak merupakan salah satu pekerjaan rumah terbesar bangsa Indonesia yang hingga kini masih menghadapi tantangan dan hambatan. Faktanya, setiap hari perempuan dan anak hidup dalam lingkaran kekerasan dalam berbagai bentuk dan modus.

Berbagai regulasi yang dilahirkan belum cukup ”bertaring” dan menjadi ”pisau” yang tajam untuk menghentikan aksi pelaku-pelaku kejahatan, terutama pelaku kekerasan seksual dan perdagangan orang. Bahkan, di sejumlah daerah praktik tradisi yang merendahkan martabat perempuan masih terus berlangsung.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan