Perjuangan Masyarakat Adat Terancam Makin Sulit di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Mengusung misi keberlanjutan, kepemimpinan Prabowo-Gibran justru berpotensi semakin mendegradasi hak masyarakat adat.
JAKARTA, KOMPAS — Perjuangan masyarakat adat untuk mendapatkan hak pengakuan dan perlindungan dari negara terancam makin sulit dalam beberapa tahun ke depan di bawah pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Misi keberlanjutan program Presiden Joko Widodo yang selama ini dirasa menindas masyarakat adat dikhawatirkan bakal berlanjut.
Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) mencatat, selama pemerintahan Presiden Jokowi (2015-2022) sudah terjadi 687 kasus kriminalisasi terhadap masyarakat adat. Sektor dominan yang memicu konflik adalah kawasan hutan (42 persen), pertambangan (13 persen), perkebunan (11 persen), infrastruktur (10 persen), dan kebakaran lahan (2 persen).