logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊGangguan Tidur, Ritme Jam...
Iklan

Gangguan Tidur, Ritme Jam Biologis, dan Kesehatan Mental Remaja

Pemahaman lebih baik hubungan tidur, ritme sirkadian, dan kesehatan mental dapat membuka pengobatan holistik baru.

Oleh
AHMAD ARIF
Β· 1 menit baca
Sekelompok remaja membuat konten di kawasan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/5/2023). Taman yang terletak di lokasi yang strategis ini telah menjadi episentrum bagi beragam kegiatan publik yang bermanfaat. Selain menjaga lingkungan perkotaan seperti menyerap karbon dioksida dan zat-zat polutan pada udara. RTH berupa taman kota dan pohon terbukti sangat baik untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental warga kota.
KOMPAS/RIZA FATHONI

Sekelompok remaja membuat konten di kawasan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/5/2023). Taman yang terletak di lokasi yang strategis ini telah menjadi episentrum bagi beragam kegiatan publik yang bermanfaat. Selain menjaga lingkungan perkotaan seperti menyerap karbon dioksida dan zat-zat polutan pada udara. RTH berupa taman kota dan pohon terbukti sangat baik untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental warga kota.

Masalah dengan tidur dan ritme sirkadian atau jam biologis terbukti dapat memicu dan memperburuk berbagai gangguan kejiwaan. Pemahaman yang lebih baik hubungan tidur, ritme sirkadian, dan kesehatan mental dapat membuka pengobatan holistik baru.

Masalah kesehatan mental remaja telah dilaporkan mengalami peningkatan secara global, termasuk juga di Indonesia. Menurut Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey 2022, sebanyak 15,5 juta (34,9 persen) remaja di Indonesia mengalami masalah mental dan 2,45 juta (5,5 persen) remaja mengalami gangguan mental. Dari jumlah itu, baru 2,6 persen yang mengakses layanan konseling, baik emosi maupun perilaku.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan