logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊStres di Awal Kehidupan...
Iklan

Stres di Awal Kehidupan Mengubah Lebih Banyak Gen di Otak

Kita tidak boleh meremehkan dampak stres di awal kehidupan terhadap perkembangan otak.

Oleh
AHMAD ARIF
Β· 1 menit baca
Seorang anak balita bermain air mancur dengan didampingi orangtuanya di Taman Gandaria Tengah, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (01/10/2023).
KOMPAS/PRIYOMBODO (PRI)

Seorang anak balita bermain air mancur dengan didampingi orangtuanya di Taman Gandaria Tengah, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (01/10/2023).

JAKARTA, KOMPAS β€” Stres di awal kehidupan bisa berdampak serius terhadap kesehatan fisik dan perilaku seseorang di kemudian hari. Riset terbaru menemukan, stres pada periode ini bisa mengubah tingkat aktivasi lebih banyak gen di otak dibandingkan yang diubah oleh benturan di kepala.

Dampak buruk stres di masa kanak-kanak ini dipresentasikan pada pertemuan tahunan Society for Neuroscience dan dirilis oleh The Ohio State University pada Senin (13/11/2023). Kathryn Lenz, profesor psikologi dari The Ohio State University, menjadi peneliti utama kajian ini. Penelitian ini didukung oleh Ohio State’s Chronic Brain Injury Institute, Brain Injury Association of America, dan National Science Foundation Graduate Research Fellowship.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan