logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊMendekatkan Kembali Lidah Anak...
Iklan

Mendekatkan Kembali Lidah Anak dengan Pangan Lokal

Untuk melawan arus pergeseran pola konsumsi, sejumlah komunitas di Nusa Tenggara Timur melakukan perlawanan untuk mengenalkan kembali pangan lokal yang telah diwarisi turun-temurun kepada anak-anak dan remaja.

Oleh
FRANS PATI HERIN, AHMAD ARIF
Β· 1 menit baca
Anak-anak makan bubur sorgum campur jagung bose, labu pempung, ubi jalar, dan ayam kampung di Desa Taifob, Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, Senin (7/8/2023).
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Anak-anak makan bubur sorgum campur jagung bose, labu pempung, ubi jalar, dan ayam kampung di Desa Taifob, Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, Senin (7/8/2023).

Senin (7/8/2023) petang, puluhan anak memenuhi halaman uem bubu, rumah penyimpanan makanan bagi masyarakat suku Dawan di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur. Mereka tengah mencicipi bubur hasil eksperimen dari dapur Lakoat Kujawas yang berada di dalam uem bubu. Lakoat Kujawas merupakan komunitas anak muda bergerak di bidang literasi pangan dan budaya lokal.

”Enak,” ujar Intan Liu (11), begitu mengecapi bubur berbahan pangan lokal. Ada jagung, sorgum, ubi jalar, labu, dan daging ayam kampung, yang dicampur dalam satu formula dengan bumbu bawang putih serta garam.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan