logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊMencegah Kecanduan Gawai pada ...
Iklan

Mencegah Kecanduan Gawai pada Anak

Perilaku anak menggunakan gawai perlu diperhatikan agar terkendali. Pembatasan penggunaan gawai dapat dilakukan sebagai upaya memperkuat regulasi diri anak.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
Β· 1 menit baca
Seorang anak bermain gawai milik orangtuanya, Sabtu (20/4/2019). Orangtua perlu memberikan literasi digital dari sejak usia dini kepada anak-anak, terutama di era digital.
KOMPAS/AYU SULISTYOWATI

Seorang anak bermain gawai milik orangtuanya, Sabtu (20/4/2019). Orangtua perlu memberikan literasi digital dari sejak usia dini kepada anak-anak, terutama di era digital.

JAKARTA, KOMPAS β€” Penggunaan gawai sudah menjadi keseharian tiap orang, bahkan sejak usia balita atau anak-anak berusia di bawah lima tahun. Namun, saat ini banyak anak memakai gawai melebihi waktu yang direkomendasikan, dan umumnya menonton video, main gim, menggunakan sosial media, dan memakai aplikasi edukasi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2022, sekitar 33,44 persen dari populasi anak usia dini menggunakan gawai nirkabel, sebanyak 25,5 persen dari anak-anak usia 0-4 tahun atau balita, dan 52, 76 persen dari populasi anak berusia 5-6 tahun. Adapun yang sudah bisa mengakses internet 24,956 persen dan lebih banyak di usia 5-6 tahun.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan