Kualitas tidur
”Spindle Sleep” Dapat Mengurangi Kecemasan pada Penderita PTSD
Gelendong tidur atau ”spindle sleep”, semburan singkat aktivitas otak selama tidur, berpotensi mengatur kecemasan pada orang dengan gangguan stres pascatrauma (PTSD).
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2020%2F07%2F16%2F6a05ca08-d4ae-4fb5-ad32-b998c60b9209_jpg.jpg)
Pedagang kaki lima terlelap saat menunggu pembeli di atas jembatan penyeberangan orang di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.
JAKARTA, KOMPAS — Ledakan singkat aktivitas otak selama tidur yang dikenal sebagai gelendong tidur atau spindle sleep berpotensi mengurangi kecemasan pada orang dengan gangguan stres pascatrauma atau PTSD. Peneliti menilai, temuan tersebut berguna bagi orang dengan gangguan kecemasan yang mencari cara non-invasif untuk memanfaatkan tahapan tidur.
Mengutip Science Daily, Jumat (26/5/2023), penelitian para ahli di Universitas California-San Fransisco (UCSF) menunjukkan, kebersihan tidur, stimulasi listrik otak, dan obat tidur yang diresepkan dapat meningkatkan gelendong tidur. Hal tersebut terkait dengan tidur tahap non-rapid eye movement 2 (Non-REM2) yang berpotensi menguntungkan pasien dengan gangguan stres dan kecemasan.