Waspadai "Stunting" di Perkotaan
Meski memiliki akses ekonomi dan kesehatan lebih baik, prevalensi stunting di kawasan urban dan suburban masih tinggi. Intervensi spesifik sensitif perlu lebih terarah karena pemicu stunting di tiap wilayah berbeda.
JAKARTA, KOMPAS—Meski prevalensinya lebih rendah dibanding perdesaan, jumlah anak stunting di perkotaan masih relatif besar. Padahal, akses warga kota terhadap pengetahuan, sumber ekonomi, dan layanan kesehatan jauh lebih tinggi. Kemiskinan, terbatasnya cakupan imunisasi, kurangnya pengetahuan, hingga lingkungan yang tercemar jadi pemicu stunting di perkotaan.
Luis asyik menunggangi mobil-mobilan di depan rumah petaknya di Kelurahan Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (8/4/2023). Matanya berbinar dan bibirnya tersenyum lebar saat Kader Surabaya Hebat memberinya bingkisan dan susu cair kaleng. Tidak ada yang aneh dalam aktivitas harian sulung dari dua bersaudara yang dua bulan lagi genap berumur 5 tahun itu.