logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊKeragaman Hayati di Kepulauan ...
Iklan

Keragaman Hayati di Kepulauan Wallacea dalam Ancaman

Kepulauan Wallacea menjadi inspirasi bagi kelahiran teori evolusi. Namun, kawasan ini terancam degradasi dan deforestasi.

Oleh
AHMAD ARIF
Β· 1 menit baca
Anakan anoa (<i>Bubalus depressicornis</i>), Raden (2 minggu), tinggal di kandang penangkaran Anoa Breeding Center Manado, Sulawesi Utara, Kamis (2/2/2023).
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Anakan anoa (Bubalus depressicornis), Raden (2 minggu), tinggal di kandang penangkaran Anoa Breeding Center Manado, Sulawesi Utara, Kamis (2/2/2023).

JAKARTA, KOMPAS β€” Kepulauan Wallacea merupakan wilayah dengan keragaman hayati dan endemisitas sangat tinggi, yang pernah menjadi inspirasi bagi kelahiran teori evolusi. Namun, wilayah yang meliputi Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Maluku Utara ini kini terancam degradasi dan deforestasi, terutama karena kegiatan pertambangan, pertanian, dan perkebunan.

Berbagai kajian dan laporan terbaru mengenai keragaman hayati serta masa depan Kepulauan Wallacea ini dipaparkan oleh para ilmuwan dari Indonesia dan Inggris, dalam seminar di Jakarta, Kamis (16/3/2023). Acara diselenggarakan Institute for Sustainable Earth and Resources-Universitas Indonesia (ISER-UI) bekerja sama dengan Durrell Institute of Conservation and Ecology (DICE) University of Kent, Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI) dan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), dan Wildlife Conservation Society-Indonesia (WCS Indonesia).

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan