Kurangi Emisi Karbon dengan Material Konstruksi Hijau
Pada 2060, Indonesia menargetkan nol emisi bersih. Untuk mencapai target tersebut, pembangunan infrastruktur berbasis material konstruksi hijau dapat menjadi pendukung.
JAKARTA, KOMPAS β Emisi gas rumah kaca atau GRK terus meningkat sehingga memicu terjadinya bencana hidrometeorologi. Material konstruksi hijau dianggap mampu menjadi salah satu inovasi untuk mengerem tingkat emisi tersebut. Maka, penggunaan material tersebut perlu diatur dalam regulasi yang tegas.
Sejak 2000 sampai 2018, tingkat emisi karbon dioksida di Indonesia di luar kebakaran hutan dan kebakaran gambut meningkat hampir 80 persen. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam Inventarisasi GRK dan Monitoring, Pelaporan, dan Verifikasi (MPV) Tahun 2020, sektor energi yang meliputi kegiatan pengadaan energi dan penggunaan energi menjadi penyumbang terbesar atas peningkatan emisi GRK selama 18 tahun terakhir.