logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊApakah Lebih Banyak Uang...
Iklan

Apakah Lebih Banyak Uang Berarti Lebih Bahagia?

Riset menunjukkan, kesejahteraan emosional dan pendapatan tidak bisa digambarkan oleh satu hubungan linier. Sekalipun sebagian besar orang merasa bahagia jika penghasilan meningkat, ada beberapa pengecualian.

Oleh
AHMAD ARIF
Β· 1 menit baca
Pekerja merampungkan pembangunan hunian mewah di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (22/2/2023). Tren penguatan pasar properti untuk rumah di atas Rp 1 miliar sejak 2022 diprediksi kembali tertahan memasuki tahun 2023 yang digadang sebagai tahun politik menjelang Pemilu 2024.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Pekerja merampungkan pembangunan hunian mewah di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (22/2/2023). Tren penguatan pasar properti untuk rumah di atas Rp 1 miliar sejak 2022 diprediksi kembali tertahan memasuki tahun 2023 yang digadang sebagai tahun politik menjelang Pemilu 2024.

Bisakah uang membeli kebahagiaan? Riset terbaru menunjukkan, kesejahteraan emosional dan pendapatan tidak bisa digambarkan oleh satu hubungan linier. Sekalipun sebagian besar orang merasa bahagia jika penghasilannya meningkat, ada beberapa pengecualian: banyak orang kaya secara finansial, tetap tidak bahagia.

Sebelumnya, psikolog dari Princeton University dan peraih Nobel Ekonomi pada 2002, Daniel Kahneman, melaporkan temuannya di PNAS pada 2010 bahwa peningkatan penghasilan dapat meningkatkan kesejahteraan emosional atau kebahagiaan dengan limitasi peningkatan pendapatan 75.000 dollar AS sekitar Rp 1,152 miliar setahun. Di atas angka tersebut, tidak ada penambahan tingkat kebahagaiaan.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan