logo Kompas.id
HumanioraPenurunan Angka Tengkes Hasil ...
Iklan

Penurunan Angka Tengkes Hasil dari Gotong Royong

Penanganan tengkes (”stunting”) yang dilakukan secara gotong royong menunjukkan hasil positif. Angka prevalensi tengkes di Indonesia turun menjadi 21,6 persen pada 2022.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
· 1 menit baca
Seorang anak diukur lingkar kepalanya saat mendapatkan pelayanan di Posyandu Mawar Merah, Dusun Klangon, Sedayu, Bantul, DI Yogyakarta, Jumat (10/2/2023). Dalam pelayanan posyandu tersebut dilakukan pemantauan tumbuh kembang anak, pemberian vitamin A, serta pemberian makanan sehat dengan protein hewani pada setiap anak. Pelayanan ini guna mencegah dan menangani tengkes (<i>stunting</i>) secara lebih tepat.
DEONISIA ARLINTA

Seorang anak diukur lingkar kepalanya saat mendapatkan pelayanan di Posyandu Mawar Merah, Dusun Klangon, Sedayu, Bantul, DI Yogyakarta, Jumat (10/2/2023). Dalam pelayanan posyandu tersebut dilakukan pemantauan tumbuh kembang anak, pemberian vitamin A, serta pemberian makanan sehat dengan protein hewani pada setiap anak. Pelayanan ini guna mencegah dan menangani tengkes (stunting) secara lebih tepat.

JAKARTA, KOMPAS — Implementasi nilai Pancasila, yaitu gotong royong, dinilai mendorong penurunan angka tengkes dari 24,4 persen pada 2021 menjadi 21,6 persen pada 2022. Pelibatan pemangku kepentingan lintas sektor akan dilanjutkan agar target menurunkan angka tengkes menjadi 14 persen pada 2024 tercapai.

”Jika (penanganan tengkes) dikeroyok dengan gotong royong banyak pihak begini, saya optimistis (target penurunan tengkes tercapai). Kalau sendirian, ya, tidak (optimistis),” kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo di Jakarta, Kamis (16/2/2023), pada pertemuan bertajuk ”Pancasila dalam Tindakan: Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting”.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan