logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊBerhenti Merokok Tidak...
Iklan

Berhenti Merokok Tidak Mustahil

Kebiasaan merokok dapat menurunkan fungsi berbagai organ tubuh, mulai dari jantung, paru-paru, hingga otak. Risiko kematian prematur pun meningkat. Namun, dampak tersebut bisa diturunkan dengan segera berhenti merokok.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
Pemeriksaan CO udara pernapasan menjadi salah satu langkah awal untuk mendeteksi kondisi paru-paru perokok yang menjadi pasien di Klinik Berhenti Merokok di RS Persahabatan, Jakarta. Klinik seperti ini dapat menjadi alternatif solusi bagi perokok yang serius untuk menyetop kebiasaan merokok.
KOMPAS/RIZA FATHONI

Pemeriksaan CO udara pernapasan menjadi salah satu langkah awal untuk mendeteksi kondisi paru-paru perokok yang menjadi pasien di Klinik Berhenti Merokok di RS Persahabatan, Jakarta. Klinik seperti ini dapat menjadi alternatif solusi bagi perokok yang serius untuk menyetop kebiasaan merokok.

Konsumsi tembakau, terutama rokok menjadi penyebab utama penyakit, kecacatan, dan kematian dari berbagai penyakit tidak menular. Merokok telah terbukti dapat meningkatkan risiko kanker, penyakit terkait pernapasan, gangguan dalam kehamilan, jantung, dan stroke.

Di Indonesia, merujuk pada Riset Kesehatan Nasional 2018, sebanyak 17,8 persen kematian disebabkan oleh merokok. Hal itu diperkuat dengan Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk regional Asia Tenggara yang menyebutkan, sebanyak 225.700 kasus kematian prematur terjadi dari para perokok di Indonesia. Kematian prematur yakni kematian yang terjadi sebelum kematian rata-rata. Adapun Indonesia memiliki angka harapan hidup pada usia 70 tahun.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan