INOVASI IPTEK
Meningkatkan Produktivitas Budidaya Ikan
Produktivitas budidaya ikan terkendala kestabilan suhu yang optimal untuk pemijahan. Penggunaan alat pengatur suhu air dalam kolam dapat membantu meningkatkan produktivitas budidaya ikan.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2021%2F11%2F23%2Ff60cbfea-3028-4903-a3a5-5a9746a54b29_jpg.jpg)
Pekerja memindahkan bibit ikan nila yang dibudidayakan dalam kolam milik Balai Pembenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah di Kecamatan Janti, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pertengahan Januari 2017.
Indonesia memiliki potensi budidaya perikanan yang sangat besar termasuk dari jenis ikan air tawar. Budidaya ikan air tawar dalam kolam ini didominasi oleh beberapa jenis ikan, baik untuk konsumsi maupun hias, mulai dari lele, nila, gurame, patin, hingga koi.
Mengingat potensi dan produksi yang cukup besar, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat bahwa Indonesia menempati peringkat kelima negara eksportir ikan hias dunia setelah Jepang, Singapura, Spanyol, dan Belanda. Pada 2021 nilai ekspor ikan hias Indonesia mencapai 34,55 juta dollar AS atau naik 12,33 persen dibandingkan pada tahun 2020 yang tercatat 30,76 juta dollar AS (Kompas, 11/10/2022).
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 8 dengan judul "Meningkatkan Produktivitas Budidaya Ikan".
Baca Epaper Kompas