logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊGangguan Tidur Bisa Jadi...
Iklan

Gangguan Tidur Bisa Jadi Penanda Awal Glaukoma

Sejauh ini, penyebab dan faktor penyebab glaukoma masih kurang dipahami. Namun, jika tidak diobati, glaukoma dapat berkembang menjadi kebutaan yang tidak dapat diubah.

Oleh
AHMAD ARIF
Β· 1 menit baca
Dokter menggunakan alat tonometer manual untuk mengecek tekanan cairan di dalam mata di Klinik Mataraja Eye Center, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022). Gangguan penglihatan banyak terjadi pada kelompok lanjut usia. Survei Kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness tahun 2014-2016 oleh Kementerian Kesehatan di 15 provinsi, dengan sasaran usia 50 tahun ke atas tercatat angka kebutaan mencapai 3 persen dan katarak penyebab kebutaan tertinggi sebanyak 81 persen.
FAKHRI FADLURROHMAN

Dokter menggunakan alat tonometer manual untuk mengecek tekanan cairan di dalam mata di Klinik Mataraja Eye Center, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022). Gangguan penglihatan banyak terjadi pada kelompok lanjut usia. Survei Kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness tahun 2014-2016 oleh Kementerian Kesehatan di 15 provinsi, dengan sasaran usia 50 tahun ke atas tercatat angka kebutaan mencapai 3 persen dan katarak penyebab kebutaan tertinggi sebanyak 81 persen.

JAKARTA, KOMPAS β€” Kualitas tidur yang buruk, kantuk di siang hari, dan mendengkur bisa menjadi penanda awal kehilangan penglihatan yang tidak dapat diubah atau glaukoma. Temuan ini menggarisbawahi perlunya terapi tidur dan pemeriksaan mata pada orang yang berisiko tinggi terkena penyakit ini.

Penelitian ini ditulis Cun Sun dari Beijing Huimin Hospital, China, dan tim di dalam jurnal akses terbuka BMJ Open, Selasa (1/11/2022). Glaukoma merupakan penyebab utama kebutaan dan diperkirakan bakal memengaruhi sekitar 112 juta orang di seluruh dunia pada tahun 2040.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan