Peran Perguruan Tinggi Diperlukan dalam Membuat Kebijakan Kependudukan

Peneliti dan akademisi dari Asia Tenggara berperan penting dalam merumuskan bersama terkait kebijakan yang tepat dalam mengatasi berbagai permasalahan kepundudukan dan kesehatan di wilayah masing-masing.

KOMPAS/DAHLIA IRAWATI

Suasana di posyandu di Desa Pandanlandung, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/8/2019). Tampak seorang anak menerima tambahan vitamin dari petugas posyandu. Salah satu prioritas program pemerintah melalui posyandu adalah pencegahan tengkes (stunting).

JAKARTA, KOMPAS — Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya masih menghadapi persoalan kependudukan dan kesehatan. Peran sejumlah pihak, termasuk kolaborasi perguruan tinggi antarnegara diperlukan untuk memberikan masukan terkait kebijakan kependudukan yang tepat, termasuk dalam upaya mengatasi tengkes (stunting).

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo saat memberikan sambutan dalam acara The 2nd South-East Asia Biennial Conference on Population and Health di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, dan diikuti secara daring, Selasa (4/10/2022).