Label Komposisi Protein Alternatif untuk Cegah Alergi
Protein alternatif, seperti daging nabati, berkembang seiring dengan minat masyarakat untuk mengonsumsinya. Namun, produksi daging nabati perlu memperhatikan risiko alergi.
JAKARTA, KOMPAS β Protein alternatif, seperti daging nabati, umumnya diproses dengan sejumlah bahan tambahan. Walau tidak umum, bahan tambahan tersebut dapat menimbulkan reaksi alergi pada sebagian orang. Produsen pun didorong untuk mencantumkan label komposisi protein alternatif demi keamanan konsumen.
Pengajar mikrobiologi pangan IPB University, Lilis Nuraida, mengatakan, daging nabati (disebut juga daging alternatif, daging analog, daging sintetis, atau plant based meat alternative/PBMA) tidak dibuat dari satu sumber protein saja. Ada protein pintal dan isolat protein, misalnya, ditambahkan agar tekstur nabati mirip dengan daging hewani. Kekenyalan daging nabati juga dapat diperoleh dengan menambahkan protein gandum.