logo Kompas.id
HumanioraSekolah Diminta Mempelajari...
Iklan

Sekolah Diminta Mempelajari Sendiri Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka mendorong guru dan sekolah untuk memiliki inisiatif memperbaiki kualitas pendidikan. Tanpa harus menunggu pelatihan, setiap sekolah bisa belajar menerapkan Kurikulum Merdeka sesuai kapasitas.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
· 1 menit baca
Pelajar SMAN 73, Cilincing, Jakarta Utara, membawa buku sekolah, Rabu (13/7/2022). Kurikulum Merdeka secara bertahap disiapkan menjadi kurikulum nasional pada tahun 2024. Dari evaluasi implementasi di sekolah penggerak, Kurikulum Merdeka dapat dilaksanakan untuk beragam kondisi sekolah yang siap berubah.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Pelajar SMAN 73, Cilincing, Jakarta Utara, membawa buku sekolah, Rabu (13/7/2022). Kurikulum Merdeka secara bertahap disiapkan menjadi kurikulum nasional pada tahun 2024. Dari evaluasi implementasi di sekolah penggerak, Kurikulum Merdeka dapat dilaksanakan untuk beragam kondisi sekolah yang siap berubah.

JAKARTA, KOMPAS — Implementasi Kurikulum Merdeka dapat dilakukan sendiri sebagai inisiatif sekolah meskipun struktur kurikulum di sekolah tetap mengacu pada Kurikulum 2013. Tidak ada lagi pelatihan berjenjang seperti di masa lalu, tetapi guru dan sekolah dapat mempelajari secara mandiri dari sumber-sumber yang disediakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

”Sekolah-sekolah yang tidak mendaftar untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka bisa tetap menerapkan prinsip-prinsip pembelajarannya dengan Kurikulum 2013 selama setahun ke depan. Kami mendorong guru untuk membaca panduan yang sudah disiapkan. Jangan menunggu sosialisasi, pelatihan undangan karena materi sudah tersedia. Tinggal inisiatif guru dan kepala sekolah untuk memanfaatkan,” jelas Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar ”Meluruskan Miskonsepsi Implementasi Kurikulum Merdeka”, Kamis (21/7/2022).

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan