logo Kompas.id
›
Humaniora›Momen Empat Abad Kembalinya...
Iklan

Momen Empat Abad Kembalinya Basudara Wandan ke Banda

Hadirnya 150 orang Basudara Wandan ke Banda Neira adalah kunjungan bersejarah. Untuk pertama kalinya warga Banda Eli menginjak tanah Banda setelah 400 tahun harus meninggalkan Banda karena menolak dijajah VOC.

Oleh
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
· 1 menit baca
Warga berfoto di depan Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewaruci TNI Angkatan Laut yang baru saja merapat di Pelabuhan Banda Neira, Maluku Tengah, Maluku, Minggu (19/6/2022). Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah dengan  Laskar Rempah dari 34 provinsi akhirnya sampai di titik kelima di Banda Neira.
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN

Warga berfoto di depan Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewaruci TNI Angkatan Laut yang baru saja merapat di Pelabuhan Banda Neira, Maluku Tengah, Maluku, Minggu (19/6/2022). Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah dengan Laskar Rempah dari 34 provinsi akhirnya sampai di titik kelima di Banda Neira.

BANDA NEIRA, KOMPAS—Titik kelima Muhibah Budaya Jalur Rempah di Banda Neira, Maluku Tengah, menjadi momen penting terwujudnya kunjungan bersejarah Basudara Wandan ke tanah leluhur mereka di Banda. Hal ini merupakan pertama kali warga keturunan asli Banda tersebut menginjakkan kaki di Banda setelah empat abad melarikan diri ke Kepulauan Kei, Maluku.

Basudara Wandan adalah anak cucu keturunan Banda yang sekarang menetap ke Kepulauan Kei yang disebut Banda Eli/Ely dan Banda Elat. Mereka melarikan diri dan selamat dari pembantaian orang Banda oleh Gubernur Jenderal VOC Jan Pieterszoon Coen pada tahun 1621 karena menolak usaha monopoli perdagangan Pala dan rempah-rempah di Kepulauan Banda.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan