Sejarah Dinilai Penting untuk Memperkuat Karakter Peserta Didik
Penguatan karakter peserta didik lewat mata pelajaran dan mata kuliah Sejarah Indonesia dinilai penting, selain melalui Pendidikan Agama, Bahasa Indonesia, serta Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
JAKARTA, KOMPAS β Transformasi pendidikan yang dijalankan pemerintah lewat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi terus bergulir dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan nasional, salah satunya lewat perubahan kurikulum. Aspirasi dari berbagai pemangku kepentingan juga bermunculan untuk memastikan transformasi pendidikan tidak hanya mengedepankan aspek kompetensi, tetapi juga penguatan karakter diri para siswa melalui pendidikan.
Presiden Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Sumardiansyah Perdana Kusuma dalam diskusi publik bertajuk βMenagih Janji Mas Menteri Nadiem: Posisi Sejarah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022β yang diadakan AGSI secara daring, Sabtu (29/1/2022), mengatakan, berkaitan dengan transformasi pendidikan yang dijalankan, mulai dari pemberlakuan Kurikulum Prototipe hingga rencana revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003, penguatan karakter generasi muda melalui dunia pendidikan harus jadi komitmen. Menurut dia, dalam perubahan kurikulum, Sejarah Indonesia perlu dimasukkan sebagai muatan mata pelajaran atau mata kuliah wajib, selain Agama, Bahasa Indonesia, serta Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.