Tenaga Kesehatan
Bekerja dalam Kecemasan dan Ketidaktahuan
Lantaran ketidaktahuan, tenaga kesehatan bisa menggunakan masker yang salah. Karena alasan yang sama, potensi penularan pada mereka makin terbuka.
![https://assetd.kompas.id/j83bd6BJdrtHIGHxHeoOQvvLx1w=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F113eee4d-a288-4c39-b03a-ed9a4999e8c6_jpg.jpg](https://assetd.kompas.id/j83bd6BJdrtHIGHxHeoOQvvLx1w=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F113eee4d-a288-4c39-b03a-ed9a4999e8c6_jpg.jpg)
Dokter gigi Linda di sebuah klinik pribadi di Jakarta Barat, Rabu (10/3/2021), mengenakan pelindung seperti helm astronot saat bersiap melayani pasien.
JAKARTA, KOMPAS — Peredaran masker-masker yang tak sesuai standar memicu kekhawatiran tenaga kesehatan yang menggunakannya. Kecemasan itu terjadi karena penularan virus SARS-CoV-2 di kalangan nakes belum dapat dikendalikan.
Dokter gigi Linda (27) awalnya yakin masker KN95 yang dikenakannya memang asli. Namun, saat mencermati kemasan maskernya, terdapat tulisan kecil ”This product is a non-medical device” atau produk ini bukan alat kesehatan. Keterangan ini terlihat kecil di antara tulisan besar ”Protective Mask” dan ”KN95”.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Bekerja dalam Kecemasan dan Ketidaktahuan ".
Baca Epaper Kompas