TEATER
Gaung Keresahan Guru dari Flores Timur
“Guru didik orang jadi dokter, namun tak bisa berobat. Guru didik orang jadi pilot, namun tak bisa naik pesawat,” ucap para pemain berbarengan. Drama bertajuk "Mencari Bung" itu juga menggaungkan otokritik terhadap guru.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F11%2F25%2F81666e26-5cec-4127-9fef-675395871ee2_jpg.jpg)
Pementasan teater berjudul Mencari Bung oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI) Flores Timur dan Teater Nara di Teater Arena Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat (25/11/2022) malam. Mencari Bung menceritakan kegelisahan guru-guru di wilayah terpencil di Indonesia serta merefleksikan tentang peran guru saat ini. Sebagian pemain dalam pementasan teater tersebut adalah para guru.
Ikatan Guru Indonesia Flores Timur dan Nara Teater mempersembahkan “Mencari Bung” di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Nun jauh dari Nusa Tenggara Timur, para pemainnya mengejawantahkan semangat dengan merogoh kocek sendiri, bahkan tak segan untuk berutang.
Sekitar 10 sosok bersetelan hitam menjerit-jerit. Mereka mempertanyakan eksistensi mereka dengan tatapan kosong dan tanpa ekspresi. “Siapa kami? Di mana kami? Ke mana kami?” ujarnya berulang-ulang yang mengawali pertunjukan tersebut, Jumat (25/11/2022).
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 11 dengan judul "Gaung Keresahan Guru ".
Baca Epaper Kompas