logo Kompas.id
β€Ί
Hiburanβ€ΊMerayakan Kebaruan Sejarah...
Iklan

Merayakan Kebaruan Sejarah Proklamasi

Wawan mengaku menemukan kebaruan, setidaknya bagi dirinya sendiri, tentang peristiwa beberapa menit sebelum pembacaan naskah Proklamasi Indonesia. Wawan menjumpai kemelut hati Soekarno.

Oleh
IGNATIUS NAWA TUNGGAL
Β· 1 menit baca
Pentas monolog Bung Karno: "Besok atau Tidak Sama Sekali" oleh Wawan Sofwan di Auditorium Jaya Suprana School of Performing Arts, Jakarta, Sabtu (13/8/2022). Monolog mengangkat cerita Bung Karno menjelang Proklamasi Kemerdekan 17 Agustus 1945.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Pentas monolog Bung Karno: "Besok atau Tidak Sama Sekali" oleh Wawan Sofwan di Auditorium Jaya Suprana School of Performing Arts, Jakarta, Sabtu (13/8/2022). Monolog mengangkat cerita Bung Karno menjelang Proklamasi Kemerdekan 17 Agustus 1945.

Sejarah tidak selamanya mempersembahkan kisah lama untuk diulang-ulang. Sejarah menawarkan kompleksitas riwayat yang bisa diulik untuk mengejar makna dan manfaat bagi hari ini. Seperti menjelang peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2022, tentu saja kita bisa merayakan yang baru dari sejarah proklamasi.

Kebaruan menemukan makna di balik peristiwa sejarah memang sangatlah personal. Baru bagi orang tertentu, belum tentu menjadi kebaruan bagi orang lain. Akan tetapi, satu hal terpenting adalah semua demi mendewakan makna agar bermanfaat bagi hari ini dan masa depan.

Editor:
DAHONO FITRIANTO
Bagikan