logo Kompas.id
β€Ί
Hiburanβ€ΊDiajak The Panturas...
Iklan

Diajak The Panturas Menyinggahi Dermaga

Band The Panturas tak sebenar-benarnya berlabuh di dermaga, karena mereka bukan pelaut. Dermaga adalah metafora dari ragam bunyi instrumen di album "Ombak Banyu Asmara" ini.

Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/4wO-VCidUL3B5_7jWxtlyTHeQB8=/1024x707/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2FThePanturas-OBA-2_1631308402.jpg
ARSIP THE PANTURAS/RAYHAN TIRTA

Band The Panturas terdiri atas Abyan Zaki Nabilio (vokal/gitar), Bagus Patria (bas), RIzal Taufik (gitar), dan Surya Fikri Asshidiq (duduk). Band yang terbentuk di ujung tahun 2015 di Jatinangor, Sumedang, Jabar ini mengeluarkan album kedua Ombak Banyu Asmara pada Jumat (10/9/2021).

Grup The Panturas adalah band yang terbentuk di dataran tinggi Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jabar. Namun, mereka justru memainkan musik rock beraroma laut dan pantai sejak 2015. Dalam album keduanya, Ombak Banyu Asmara para lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran ini berfantasi menyinggahi dermaga-dermaga.

Corak rock yang mereka pilih enam tahun lalu identik dengan kultur peselancar; istilahnya surf rock. Gaya ini dipopulerkan antara lain oleh The Beach Boys dan The Ventures, juga sering dipakai di film-film besutan Quentin Tarantino.

Editor:
Maria Susy Berindra
Bagikan