Tradisi Ramadhan
Untukmu Sembako, Daging, dan Apemku
Di negeri ini, Ramadhan bukan sekadar momen spiritual, melainkan juga momen sosial dan kultural.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F03%2F09%2F49c3bed4-e2ed-40b2-aa89-d98144348fd9_jpg.jpg)
Pengunjung menggunakan baliho bekas untuk menghindari percikan air hujan dalam Rowahan Betawi Pesisir di rumah Si Pitung di Marunda Pulo, Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024). Rowahan Betawi Pesisir merupakan bentuk perayaan sukacita yang ditunjukkan warga Betawi menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
Satu-dua hari lagi Ramadhan tiba. orang-orang di sejumlah daerah yang masih memegang teguh tradisi sudah bersiap menyambut bulan suci. Mereka bersilaturahmi sambil membawa sembako, apem, atau daging sapi. Di negeri ini, Ramadhan bukan sekadar momen spiritual, melainkan juga momen sosial dan kultural.
Jumat (8/3/2024) sore, Iis Silviana (42) baru saja pulang kerja. Ia mengaso sebentar saja, kemudian sibuk menyiapkan daftar belanjaan yang mesti dibeli untuk keperluan nyorog.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Untukmu Sembako, Daging, dan Apemku".
Baca Epaper Kompas