Warga Betawi
Lebaran Lima Langkah
Jika kemacetan panjang terjadi di jalur mudik berangsur hilang saat Lebaran, di pinggiran Jakarta sebaliknya. Jalan tertentu justru macet parah karena warga Betawi yang berbondong-bondong bersilaturahim hingga menyekar.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F04%2F29%2F9930b648-bb86-4471-b2bf-e31ba9ef059c_jpg.jpg)
Nanih (51) menunjukkan cara membungkus dodol betawi di rumahnya, Senin (24/4/2023). Saat Lebaran, warga betawi yang bermukim di Cilodong, Depok, Jawa Barat, itu bersilaturahim dengan kerabatnya dengan jarak hanya beberapa kilometer.
Lebaran seumur-umur di seputaran rumah, paling banter mengunjungi saudara beda wilayah yang masih berada di Jabodetabek, menjadi rutinitas warga Betawi. Bukan tak pengin, tapi jika mudik lantas menyambangi siapa lantaran tak ada rumah saudara atau orangtua nun jauh lazimnya tujuan pemudik.
Nanih (51) menunjukkan cara membungkus dodol betawi. Ia tangkas membentuk penganan itu dari kepalan menjadi lonjong lalu dibungkus plastik tebal. “Biar lebih rapi. Waktu diantar ke rumah saya, sudah dibungkus plastik, tapi tipis. Setiap hari bungkusin dodol. Enggak cuma pas Lebaran,” ujarnya.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 7 dengan judul "Lebaran Lima Langkah ".
Baca Epaper Kompas